Perkembangan Perahu Pinisi
Di era globalisasi phinisi sebagai kapal barang berubah fungsi menjadi kapal pesiar mewah komersial maupun ekspedisi yang dibiayai oleh investor lokal dan luar negeri, dengan interior mewah dan dilengkapi dengan peralatan menyelam, permainan air untuk wisata bahari dan awak yang terlatih dan diperkuat dengan teknik modern. Salah satu contoh kapal pesiar mewah terbaru adalah Silolona berlayar di bawah bendara.
Kapal pinisi juga menjadi lambang untuk gerakan WWF yaitu #SOSharks, program pelestarian ikan hiu dari WWF, dan pernah digunakan oleh perusahaan terkenal di Indonesia yaitu Bank BRI.
Berkaitan dengan cerita kapal phinisi ini, pernah ada kekhawatiran dari orang-orang di Bulukumba, Sulawesi Selatan, bahwa rancang bangun kapal phinisi akan didaftarkan hak patennya oleh negara asing.
Mengingat sentra-sentra pembuatan perahu atau kapal phinisi yang terbesar di dunia justru terletak diluar Indonesia. Contohnya sentra-sentra itu malah berada di beberapa negara seperti Jepang, Australia, Malaysia dan Brunei. Sebelumnya, Bulukumba sudah terlebih dahulu terkenal sebagai penghasil kapal phinisi dengan kualitas terbaik. Indonesia dewasa ini memang sedang penuh dengan hiruk pikuk kepentingan dari banyak pihak.
Hal-hal yang seharusnya diperhatikan malah jadi diabaikan. Hal-hal yang pernah membuat negeri ini bangga, sekarang sudah dilupakan. Padahal sebagian besar wilayah kita adalah lautan. Tapi justru di lautan kita makin tertinggal. Seperti nasib Phinisi Nusantara yang kini terlunta-lunta meskipun pernah mencetak prestasi yang luar biasa. Dan mungkin sudah banyak orang Indonesia yang tidak ingat lagi lagu “Nenek moyangku orang pelaut.