Bentuk-bentuk aktivitas keagamaan seseorang -->

Bentuk-bentuk aktivitas keagamaan seseorang

Bentuk-bentuk aktivitas keagamaan yang dimaksud adalah pada tataran implementasi atau praktek, yang dilakukan di dalam rumah-rumah ibadah dan nilai-nilai yang terkandung dari setiap praktek dari bentuk-bentuk aktivitas keagamaan itu adalah diterapkan dalam tingkah laku sehari-hari. Untuk kalangan umat seagama maupun antar umat beragama.

Secara etimologi, praktek keagamaan berasal dari bahasa Indonesia, “praktek dan agama”. Yang dimaksud dengan praktek adalah pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dengan teori. Sedangkan yang dimaksud dengan agama adalah sistem kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.

Sedangkan pengertian praktek keagamaan secara terminologi adalah pelaksanaan secara nyata apa yang terdapat dalam sistem kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajibankewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu. Menurut Dr. Nico Syukur Dister, Ofm., praktek kegamaan adalah pelaksanaan secara nyata apa yang terdapat dalam sistem kepercayaan kepada Tuhan karena motif tertentu. 

Sedangkan menurut Dr. Quraish Shihab, yang dimaksud dengan praktek keagamaan adalah pelaksanaan secara nyata apa yang terdapat dalam sistem kepercayaan kepada Tuhan karena kebutuhan. Demikian pula pengertian praktek keagamaan menurut Drs. Amsal Bachtiar, MA., adalah pelaksanaan secara nyata apa yang terdapat dalam sistem kepercayaan kepada Tuhan juga karena kebutuhan.

Bentuk-bentuk aktivitas keagamaan tidak akan lepas dari adanya partisipasi atau peran serta. Partisipasi adalah ikut sertanya satu kesatuan untuk mengambil bagian dalam aktivitas yang dilaksanakannya oleh susunan kesatuan yang lebih besar. Partisipasi mempunyai hubungan dengan kebutuhan pokok yaitu partisipasi dalam pembangunan lembagalembaga keagamaan dan bukan keagamaan, misalnya tempat-tempat ibadah, sekolah-sekolah agama, dan sekolah-sekolah umum, dan lain-lain. Selain itu, partisipasi juga mempunyai hubungan dengan kebutuhan pokok, misalnya pembangunan sarana dan prasarana baik yang berhubungan dengan fisik dan non fisik, memperbaiki jalan, dan lain-lain.

Dalam bidang kegiatan non fisik, adalah secara individu sebagai bagian dari umat beragama adalah berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan dalam tempat ibadah, yang terdiri dari kebaktian atau misa mingguan, memperingati hari-hari besar keagamaan, ceramah-ceramah yang berisikan persoalan yang berhubungan dengan agama dan ibadah, dan lain-lain. 

Pada hakikat nya antara partisipasi dan aktivitas tidak dapat dipisahkan antara keduanya, karena dalam pengertian partisipasi terkandung pula di dalamnya aktivitas atau kegiatan, dan dalam aktivitas tercakup pula di dalamnya partisipasi jika seseorang terlibat dalam kegiatan-kegiatan dan seseorang melakukan kegiatan (aktivitas) berarti ia berpartisipasi aktif dalam kegiatan itu. Sekalipun ada banyak bentuk-bentuk aktivitas keagamaan, namun semua itu terangkum dalam dua kategori tersebut di atas.

Bentuk-bentuk aktivitas keagamaan bisa saja berbeda pada masing-masing agama, akan tetapi tujuannya sama, disamping sebagai bentuk “konsentrasi” atas keimanan terhadap agama atau kepercayaan yang diyakininya sekaligus perwujudan dari eksistensi agama yang mereka anut. Bentuk-bentuk aktivitas keagamaan sangat bergantung pada latar belakang dan kepribadian nya. 

Hal ini membuat adanya perbedaan tekanan penghayatan dari satu orang ke orang lain, dan membuat agama menjadi bagian yang amat mendalam dari kepribadian atau privaci seseorang. Oleh karena itu, agama senantiasa bersangkutan dengan kepekaan emosional. Namun makna yang lebih global dan makro adalah implementasi atas nilai-nilai ajaran dari masing-masing agama sebagai makhluk Tuhan yang individual dan sosial.

TerPopuler