alasan-alasan / penyebab sebagian orang memeluk agama -->

alasan-alasan / penyebab sebagian orang memeluk agama

Manusia secara natural adalah makhluk sosial (zoon politician). Manusia menghendaki adanya interaksi sosial di antara sesam jenisnya sehingga ia dapat memecahkan berbagai problematika yang dihadapinya secara gotong-royong dan saling membantu satu sama lain. Di samping itu ia juga dapat menghalau berbagai rintangan dan halangan yang merintangi jalannya untuk sampai kepada kesempurnaan dengan berinteraksi dengan manusia yang lain.

Tentang sebab mengapa manusia secara natural ingin hidup berdampingan dengan manusia yang lain terdapat beberapa alasan di balik itu. Akan tetapi yang lebih penting dari itu adalah konsep dan desain asasi yang diperlukan manusia untuk berinteraksi dan bergaul secara sosial. Dan agama di sini memainkan peran untuk mengatur dan menata relasi dan hubungan yang ada dan seharusnya ada di antara sesama manusia. Peran agama yang mengatur kehidupan manusia itu antara lain:

Pertama, menjelaskan batasan dan tugas masing-masing individu dalam interaksi sosialnya. Karena betapapun seorang individu adalah seorang adil dan tahu akan tugasnya namun apabila rule of game tidak ditentukan maka ia tidak akan dapat menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya.

Kedua, dengan mengimplementasikan serangkaian program kerja yang bermanfaat dan menjelaskan punish terhadap sikap egosentrik dan tidak tahu batasan setiap individu.

Dengan peran sentral agama ini, jaminan untuk terciptanya tatanan masyarakat yang saling menghargai dan tolong menolong dalam rangka mencapai kesempurnaan maknawi dan mengaktualkan potensi kemanusiaan yang dimiliki oleh setiap individu dalam masyarakat dapat dicapai.

Alasan Manusia Beragama

Pada umumnya, kita mengenal dan memeluk agama karena pengaruh lingkungan keluarga dan tradisi yang mapan dalam masyarakat. Setelah melalui proses belajar dan dengan bertambahnya usia serta pergaulan, tentu saja seseorang memiliki alasan dan penjelasan lebih rasional mengapa memeluk agama, meskipun tidak semua keyakinan dan pengalaman beragama bisa dijelaskan secara logis-rasional.

Inti keberagamaan, setelah beriman pada Allah dan keabadian jiwa, adalah berdoa. Bagi umat Islam, inti salat adalah berdoa. Ada dua dorongan psikologis mengapa seseorang berdoa pada Tuhan. Pertama, adanya rasa takut melihat dirinya kecil, tak berarti, di tengah semesta yang maha besar tak terjangkau garis tepinya ini.

Yang tak terpahami kandungan dan perilakunya yang penuh misteri. Jadi, rasa takut merupakan salah satu dorongan manusia mengapa berdoa memohon pertolongan dan perlindungan. Oleh karena itu, banyak ditemukan teks doa yang mengiba-iba mohon ampun dan perlindungan kepada Tuhan.

Dorongan lain mengapa seseorang meyakini adanya Tuhan dan kemudian selalu melakukan ritual doa adalah adanya rasa kagum melihat kebesaran, keberlimpahan dan keindahan semesta ini.Semua kebutuhan manusia tersedia di jagat semesta.

Dunia bagaikan taman raksasa yang sangat indah tempat manusia terlahir dan tumbuh, yang semuanya tersedia bukan dari hasil ciptaan tangannya. Rasa kagum ini memunculkan penalaran logis dan sikap keberagamaan, bahwa semesta ini pasti ada penciptanya yang Mahaindah dan Mahaagung yang kepadanya manusia mesti bersyukur.

Karena adanya rasa kagum ini, dalam berdoa seseorang lalu memuji Tuhan.Puji-pujian terhadap Tuhan akan dijumpai di semua ajaran agama.Pujian dan permohonan merupakan inti dari ritual keagamaan. Pujian sebagai ungkapan terima kasih, sedangkan permohonan akan perlindungan Tuhan muncul dari rasa takut.

TerPopuler