Pengerian filsafat islam (menurut bahasa dan para ahli) -->

Pengerian filsafat islam (menurut bahasa dan para ahli)

Pengerian filsafat islam


Filsafat Islam menurut bahasa adalah susunan dari dua kalimat yang berbeda yaitu antara filsafat dan Islam. Pengertian filsafat secara bahasa adalah berpikir dan Islam adalah nama sebuah agama samawi yang oleh Allah diutuskan kepada kepada Nabi Muhammad untuk menyebarkannya dengan perantara Malaikat Jibril.

Sebelum sampai pada devinisi istilah Filsafat Islam, terlebih dahulu kami akan memberikan makna filsafat yang berkembang di kalangan para cendikiawan muslim. Menurut Mustafa Abdur Razik, pemakaian kata filsafat dikalangan umat Islam adalah sebagian besar digunakan untuk mengungkapkan makna dari kata hikmah, sehingga kata hakim ditempatkan pada kata failusuf atau hukama’ al-Islam (hakim-hakim Islam) sama dengan falasifah al-Islam (failusuf-failusuf Islam). Hal ini dikuatkan oleh Dari. Fuad al-Ahnawi, bahwa kebanyakan pengarang-pengarang Arab menempatkan kalimat hikmah di tempat kalimat filsafat dan menempatkan kalimat hakim di tempat kalimat failusuf atau sebaliknya. Namun demikian, mereka mengatakan bahwa sebenarnya kata hikmah itu berada di atas kata filsafat.

Al-Farabi berkata, failusuf adalah orang yang menjadikan seluruh kesungguhan dari kehidupannya dan seluruh maksud dari umurnnya. Sedangkan Ibnu Sina mengatakan hikmah adalah mencari kesempurnaan diri manusia dengan dapat menggambarkan segala urusan dan membenarkan segala hakikat, baik yang bersifat teori maupun praktik menurut kamampuannya masing-masing. Dari sini, maka dapat ditarik benang merah bahwa kata hikmah dapat berarti pengetahuan atau kebijaksanaan dan pula dapat diartikan perkara yang tinggi, yang dapat dicapai oleh manusia dengan melalui media-media tertentu di antranya adalah akal dan metode-metode berpikir yang lain.

Dengan demikian, hikmah yang diidentikkan dengan filsafat adalah ilmu yang membahas tentang hakikat sesuatu, baik yang bersifat teoritis maupun praktis, yaitu pengetahuan yang harus diwujudkan dengan amal baik. Sampailah kita pada pengertian Filsafat Islam yang merupakan gabungan dari kata filsafat dan Islam. Pengertian Filsafat Islam secara istilah dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang dicelup ajaran Islam dalam membahas hakikat kebenaran segala sesuatu. Menurut Musthafa Abdur Razik, Filsafat Islam adalah filsafat yang tumbuh dan berkembang di negeri Islam dan dibawah naungan negara Islam, tanpa memandang agama dan bahasa-bahasa pemiliknya. Pengertian ini diperkuat oleh Prof. Tara chand, bahwa orang-orang Nashrani dan Yahudi yang telah menulis kitab-kitab filsafat yang bersifat kritis atau terpengaruh oleh Islam sebaiknya dimasukkan ke dalam Filsafat Islam. Menurut Dr. Ibrahim Madzkur, Filsafat Islam adalah mencakup seluruh studi filosofis yang ditulis di bumi Islam, baik hasil karya orang Islam, Nashrani atau Yahudi, sehingga dia menganggap Filsafat Arab adalah bagian dari Filsafat Islam.

Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar, Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

Merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal.

Tentu bisa di pertanyakan mengapa tiba-tiba perhatian masyarakat muslim tercurah pada ilmu-ilmu dan filsafat pra-Islam hingga para khalifah membangun dan mendanai sejumlah besar pusat penerjemahan buku-bukuke dalam bahasa arab. Jawaban yang paling tepat adalah bahwa pada saat memasuki era tersebut, kaum muslim melakukan kontrak dengan otoritas-otoritas keagamaan Yahudi dan Kresten yang berusaha mempertahankan ajaran-ajaran mereka. Mereka juga menyerang ajaran Islam dengan menggunakan argument-argumen yang di ambil dari logika dan filsafat Aristotelelian yang belum di kenal kaum muslimin. Yang paling mungkin, halite untuk memperkuat keimanan Islam dengan perisai intelektual dari jenis yang sama,dengan cara demikian bisa melindungi kekuatan syari’ah, tempat bergantungnya otoritas mereka sendiri, terutama AL-Makmun yang mengerahkan usaha begitu besar untuk mmempelopori penerjemahan karya-karya filosofis dan ilmiah ke dalam bahasa arab.

Filsafat Yunani paling dominan masuk ke duniaIslam di tandai dengan adanya penerjemahan-penerjemahan buku-buku filsafat. Upaya-upaya umat Islam ini dapat memunculkan tokoh filosuf Islam terkenal ke dalam atau luar islam. Sebagaimana nama: al-Kindi, Ibn Rusyd, Ibn Sina, ibnu bajjah dan masih banyak lagi. Masa awal aliran filosofis Islam bertepatan dengan penerjemahan pertama karya – karya tokoh yunani kedalam bahasa arab dari bahasa syiria dan yunani. Kita mungkin dapat menerima keterangan tradisional yang dapat dipercaya bahwa naskah – naskah ilmiah dan medis adalah karya – karya awal deterjemahkan kedalam bahasa arab. Orang –orang Arab seperti juga Persia adalah orang-orang yang suka akan hal-hal yang praktis.

Pendapat Aguste Comte, bahwa setiap pribadi atau bangsa tumbuh dalam 3 tingkatan kemajuan yaitu:
  1. Tingkat agama, di mana manusia menerima keyakinan dari mulut ke mulut dan menjalankannya.
  2. Tingkat filsafat, di mana manusia menggunakan pikirannya untuk memikirkan apa yang menjadi hakekat manusia.
  3. Tingkat Ilmu pengetahuan, dimana manusia menggunakan pikiran yaitu sudah sampai pada tingkat yakin, dan kebenaran yang mutlak.
Pendapat yang mengatakan bahwa filsafat Islam adalah hasil plagiat dari filsafat yunani adalah salah, sebab pendapat itu hanya melihat dari segi aktifitas filosof yunani dalam bergumul dengan fisafat yunani. Bahkan mereka tidak memandang dari sudut ajran yang ada dalam Islam dan pemikiran – pemikirannya

TerPopuler