Ciri-Ciri Karya Ilmiah yang Baik dan Benar -->

Ciri-Ciri Karya Ilmiah yang Baik dan Benar

Ciri-Ciri Karya Ilmiah yang Baik


Ada beberapa indikator yang harus diperhatikan dalam memilih tema untuk menentukan baik tidaknya tema karangan ilmiah tersebut adalah sebagai berikut:

Tema menarik perhatian penulis.

Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.

Tema dikenal/diketahui dengan baik.

Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.

Bahan-bahannya dapat diperoleh.

Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

Tema dibatasi ruang lingkupnya.

Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

Sesuatu tema karangan yang dipandang baik, bilamana tema tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Kejelasan

Kejelasan merupakan syrat mutlak bagi karangan yang baik. Kejelasan ini dapat dilihat melalui gagasan sentralnya. Bilamana gagasan sentralnya yang merupakan suatu topik yang mengandung suatu tujuan untuk disampaikan kepada pembaca disusun dengan jelas, maka ternyata dapat dirumuskan dalam kalimat yang baik pula. Selain itu, kejelasan sebuah tema dapat dinilai melalui sub-ordinasi atau perincian-perinciannya. Untuk itu, kepaduan perincian yang disusun secara logis dan koherensi perlu diperhatikan. Perincian-perincian yang paling kecil dapat disusun dalam kalimat yang mapan dan observasi.

2. Kesatuan

Kesatuan dalam setiap karangan harus dijalin dengan baik. Agar pembaca dapat menyimpulkan karangan itu dalam sebuah kalimat. Kesatuan harus dipaparkan dalam satu kesatuan gagasan sentral yang dapat melandasi seluruh karangan itu. Tiap perincian hanya boleh mengandung satu gagasan sentral. Untuk itu, pengarang harus dapat menetapkan gagasan sentral dan harus mempertahankannya dalam seluruh tulisannya. Penyebab ketiak harmonisan nada tulisannya yang berupa penyimpangan terhadap topik, pemakaian kata atau frase yang tidak dapat harus dihindari.

3. Perkembangan

Perkembangan sama halnya dengan kejelasan dan kesatuan, bahkan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ketidak jelasan dapat menimbulkan efek negatif pada kesatuan dan perkembangan. Dengan demikian, kesatuan yang kurang baik dapat menimbulakan ketidak jelasan tema dan perkembangan tema yang kurang baik dan terarah. Sedangkan perkembanga yang kurang baik akan merusak tema dan mengaburkan toppik dan tujuan. Setiap penulis dapat mempertahankan perkembangan tema dengan sebaik-baiknya Dengan membaca perincian-perincian yang kongkrit dan teratur, pembaca dapat memahami maksud penulis. Jadi, tugas penulis adalah mengurutkan perincian-perincian itu secara logis dan memperlihatkan transisi yang jelas dan lancar, baik antara paragraf dengan paragraf maupun antara bagian dengan bagian.

4. Keaslian

Keaslian suatu originalitas adalah salah satu alat ukur untuk menilai tema yang baik. Suatu tulisan dapat dinilai sebagai tulisan yang bersifat original, bilamana penulisnya jujur dengan apa yang dikatakannya, jujur mengungkapakan pendapatnya sendiri, jujur menyajikan pendapatnya dan tanggapannya terhadap sebuah situasi atau gagasan dengan mempergunakan kata-katanya sendir

TerPopuler