materialisme (aliran materialisme, paham materialisme, beserta pekembangannya) -->

materialisme (aliran materialisme, paham materialisme, beserta pekembangannya)

PENGERTIAN MATERIALISME

Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu. Tokoh aliran ini adalah Liudwig Feuerbach (1804-1872 M). Menurutnya hanya alamlah yang ada, manusia juga termasuk alam.

Materialisme adalah asal atau hakikat dari segala sesuatu, dimana asal atau hakikat dari segala sesuatu ialah Materi. Karena itu materialisme mempersoalkan metafisika, namun metafisikanya adalah metafisika materialism.

Materialisme adalah merupakan istilah dalam filsafat ontology yang menekankan keunggulan faktor-faktor material atas spiritual dalam metafisika, teori nilai, fisiologi, efistemologi, atau penjelasan historis. Maksudnya, suatu keyakinan bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu selain materi yang sedang bergerak. Pada sisi ekstrem yang lain, materialisme adalah sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa pikiran ( roh, kesadaran, dan jiwa ) hanyalah materi yang sedang bergerak. Materi dan alam semesta sama sekali tidak memiliki karakteristik-karakteristik pikiran dan tidak ada entitas-entitas nonmaterial. Realitas satu-satunya adalah materi. Setiap perubahan bersebab materi atau natural dan dunia fisik.

Kaum Materialisme mengingkari adanya The Ultimate Nature of Reality (realitas tertinggi tertinggi atau yang mutlak). Mereka menganggap bahwa doktrin alam semeta yang digambarkan oleh sains merupakan materialisme sederhana. Dan mereka berpendapat bahwa filosof tidak dapat menambah atau memperbaiki pengertian materi yang bersifat deskriptif yang diberikan oleh para ilmuan pada masa hidupnya.

ALIRAN-ALIRAN DALAM MATERIALISME


Aliran-aliran dalam materialisme maksudnya disini adalah bahwa kaum materialisme tidak seluruhnya Dari dulu sampai sekarang dalam satu konsep pendapat yang tetap. Adapun aliran-aliran dalam materialisme adalah:

a. Materialisme lama
Aliran ini adalah aliran materialisme yang lebih dulu muncul. Aliran ini berpendapat bahwa alam adalah unsure yang terbentuk dari atom materi yang berada sendiri dan bergerak. Aliran ini juga menggunakan energisme, yakni mengembalikan segala bentuk sesuatu pada energi. Mereka juga berpendapat bahwa manusia sama halnya seperti kayu dan batu.

b. Materialisme modern
Aliran ini adalah aliran yang lebih modern, yang beberapa hal tidak sesuai dengan pendapat para pendahulunya. Aliran ini berpendapat bahwa alam (universal) merupakan kesatuan material yang tak terbatas. Alam, termasuk didalamnya segala materi dan energi selalu ada dan akan tetap ada . dan alam (world) adalah realitas yang keras, dapat disentuh, material, objektif, yang dapat diketahui manusia. Materialisme juga mengatakan bahwa jiwa (self) ada setelah materi, jadi psikis manusia merupakn salah satu gejala dari materi yang ada.

c. Materialisme dialektis/histories
Materialisme aliran ini adalah aliran atau ajaran dari Karl Marx (1818-1883), sehingga aliran ini juga sering disebut dengan aliran Marxisme. Adapun pokok-pokok ajaran aliran ini adalah:
1. Teori materialisme histories.
2. Teori nilai dan teori lebih.
3. Perjuangan kelas (class struggle).
Adapun disebut dengan materialisme Dialektis adalah falsafah Karl Marx bahwa keadaan peristiwa kehidupan akan berubah, seperti layaknya benih pohon yang akan berusaha berubah wujudnya menjadi pohon. Sedangkan yang disebut dengan materialisme Historis adalah menurut teorinya arah yang ditempuh oleh sejarah sama sekali ditentukan oleh perkembangan sarana-sarana produksi yang materil.

Marx berkeyakinan bahwa arah sejarah manusia akan menuju pada satu arah yakni komunisme.Dengan kata lain segala kepemilikan pribadi akan diganti dengan kepemilikan bersama. Dalam hal ini, Marx mengemukakan teori Tese, Antitese, dan Sintese.


DASAR PEMIKIRAN MATERIALISME


Adapun dasar – dasar pemikiran Materialisme yaitu :
  1. Bersifat empirisme, yakni memahami sesuatu atas dasar akal dan indera saja.
  2. Bersifat naturalisme, yakni semua adalah alamiah.
  3. Alam merupakan semesta yang bersifat abadi dan sebagai keseluruhan tidak terarah secara lurus kepada satu tujuan tertentu.
  4. Jiwa merupakan gejala dari materi.
  5. Semua peruahan yang terjadi bersifat kepastian semata.
  6. Subtansi-subtansi materi merupakan penyusun utama sebuah materi, dalam hal ini adalah atom

PERKEMBANGAN MATERIALISME


Pada abad pertama masehi faham Materialisme tidak mendapat tanggapan yang serius, bahkan pada abad pertengahan, orang menganggap asing terhadap faham Materialisme ini. Baru pada jaman Aufklarung (pencerahan), Materialisme mendapat tanggapan dan penganut yang penting di Eropah Barat.

Pada abad ke-19 pertengahan, aliran Materialisme tumbuh subur di Barat. Faktir yang menyebabkannya adalah bahwa orang merasa dengan faham Materialisme mempunyai harapan-harapan yang besar atas hasil-hasil ilmu pengetahuan alam. Selain itu, faham Materialisme ini praktis tidak memerlukan dalildalil yang muluk-muluk dan abstrak, juga teorinya jelas berpegang pada kenyataankenyataan yang jelas dan mudah dimengerti.

Kemajuan aliran ini mendapat tantangan yang keras dan hebat dari kaum agama dimana-mana. Hal ini disebabkan bahwa faham Materialisme ini pada abad ke-19 tidak mengakui adanya Tuhan (atheis) yang sudah diyakini mengatur budi masyarakat. Pada masa ini, kritikpun muncul di kalangan ulama-ulama barat yang menentang Materialisme. Adapun kritik yang dilontarkan adalah sebagai berikut :
  1. Materialisme menyatakan bahwa alam wujud ini terjadi dengan sendirinya dari khaos (kacau balau). Padahal kata Hegel. kacau balau yang mengatur bukan lagi kacau balau namanya.
  2. Materialisme menerangkan bahwa segala peristiwa diatur oleh hukum alam. padahal pada hakekatnya hukum alam ini adalah perbuatan rohani juga.
  3. Materialisme mendasarkan segala kejadian dunia dan kehidupan pada asal benda itu sendiri. padahal dalil itu menunjukkan adanya sumber dari luar alam itu sendiri yaitu Tuhan.
  4. Materialisme tidak sanggup menerangkan suatu kejadian rohani yang paling mendasar sekalipun.

CIRI-CIRI PAHAM MATERIALISME


Setidaknya ada 5 dasar ideologi yang dijadikan dasar keyakinan paham ini:
  1. Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi (ma’dah).
  2. Tidak meyakini adanya alam ghaib.
  3. Menjadikan panca indra sebagai satu-satunya alat mencapai ilmu.
  4. Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hokum.
  5. Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak.

TOKOH-TOKOH MATERIALISME


1. Anaximenes ( 585 -528)
2. Anaximandros ( 610 -545 SM)
3. Thales ( 625 -545 SM)
4. Demokritos (kl.460 -545 SM)
5. Thomas Hobbes ( 1588 -1679)
6. Lamettrie (1709 -1715)
7. Feuerbach (1804 -1877)
8. Spencer (1820 -1903)
9. Karl Marx (1818 -1883)

MACAM – MACAM MATERIALISME


  1. Materialisme rasionalistik. Materialisme rasionalistik menyatakan bahwa seluruh realitas dapat dimengeti seluruhnya berdasarkan ukuran dan bilangan (jumlah);
  2. Materialisme mitis atau biologis. Materialisme mitis atau biologis ini menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa material terdapat misteri yang mengungguli manusia. Misteri itu tidak berkaitan dengan prinsip immaterial.
  3. Materialisme parsial Materialisme parsial ini menyatakan bahwa pada sesuatu yang material tidak tedapat karakteristik khusus unsur immaterial atau formal;
  4. Materialisme antropologis. Materialisme antropologis ini menyatakan bahwa jiwa itu tidak ada karena yang dinamakan jiwa pada dasarnya hanyalah materi atau perubahan-perubahan fisik-kimiawi materi;
  5. Materialisme dialektik. Materialisme dialektik ini menyatakan bahwa realitas seluruhnya terdiri dari materi. Berarti bahwa tiap-tiap benda atau atau kejadian dapat dijabarkan kepada materi atau salah satu proses material. Salah satu prinsif di materialisme dialektik adalah bahwa perubahan dalam kuantitas. Oleh karena itu, perubahan dalam materi dapat menimbulkan perubahan dalam kehidupan, atau dengan kata lain kehidupan berasal dari materi yang mati. Semua makhluk hidup termasuk manusia berasal dari materi yang mati, dengan proses perkembangan yang terus-menerus ia menjadi materi yang memiliki kehidupan. Oleh karena itu kalau manusia mati, ia akan kembali kepada materi, tidak ada yang disebut dengan ke hidupan rohaniah. Ciri-ciri materialisme dialektik mempunyai asas-asas, yaitu : Asas gerak, Asas saling berhubungan, Asas perubahan dari kuantitaif menjadi kualitatif, Asas kontradiksi intern.

TerPopuler