Citra Agraris Manusia Toraja -->

Citra Agraris Manusia Toraja

Citra Agraris Manusia Toraja
Citra Agraris Manusia Toraja
Orang toraja merupakan salah satu kelompok bangsa yang mendiami wilayah provinsi sulawesi selatan mereka bermukim di antara lereng-lereng gunung lembah-lembah nan luas yang memungkinkan. Berpijak pada kawasan pemukiman itulah yang kemudian di jadikan rujukan sebagai kalangan mengidentivikasi mereka sebagai orang gunung. Sepintas memang mereka merupakan masyarakat yang mendiami daerah pegunungan. Namun, identitas ini hanya disematkan kepada mereka padahal, ada pula tetangga mereka yang seperti orang massenrenpulu (enrekang) yang juga mendiami kawasan pegunungan, tetapi tidak serta merta dikukuhkan sebagai orang gunung.

1. Kisah kekalahan
Ratusan tahun silam telah terjadi migrasi besar, orang melayu dari daratan asia utara menuju kepulauan nusantara. Peristiwa itu terjadi dalam dua periode dan oleh kelompok yang berbeda. Kelompok pertama yang datang lebih awal diidentifikasi sebagai bangsa melayu tua (proto melayu), dan kemudian gelombang kedua di kenal dengan melayu muda (deutro melayu). Orang bugis, buton dan makassar termasuk rumpunmelayu muda yang kini mendiami jazirah selatan dan tenggara pulau sulawesi. Sedangkan mereka yang kini juga mendiami kawasan yang sama (sulawesi) dan beberapa tempat lainnya di indonesia, sebut misalnya orang toraja di sul.sel, orang dayak di kalimantan dan orang batak di sumatra tergolong bangsa melayu tua.

Berbeda dengan rumpun melayu muda yang kebanyakan mendiami kawasan pantai dan daerah daerah strategis lainnya dalam pengembangan wilayah, kelompok melayu tuakini termarginal didaerah daerah pedalaman nan jauh dari pusat keramaian. Dalam sejarah migrasi um’at manusia kebanyakan di latari oleh situasi politik yang tidak bersahabat untuk mempertahankan hidup pilihan meninggalkan daerah seringkali menjadi alternatif, jika tidak mau diperbudak atau sasaran pelampiasan nafsu angkara kelompok kuat yang berkuasa. Dalam pilihan itu bersemai sejumlah harapan yang nantinya digapai di daerah baru. Meski harapan itu sulit di jumpai dan jika di peroleh maka cepat meninggalkan mereka.

2. Citra Bahari
Pada acara dialog budaya maritim nusantara yang di selenggarakan di universitas hasanuddin pada bulan september 2007 tampil sejumlah pembicara dengan ragam topik menyoroti dunia kemaritiman nusantara. Dari beberapa tajuk yang di ketengahkan paparan Dr. Anwar thosibo cukup menarik perhatian peserta dialog pasalnya dengan penuh yakin dari hasil studi lapangan ketua jurusan arkeologi unhas ini menampik citra yang keliru selama ini yang dianut banyak kalangan bahwa manusia toraja adalah orang gunung yang identik dengan budaya agraris. Thosibo menguatkan idenya dengan menampilkan sejumlah gambar visual karya cipta manusia toraja. Rumah adat tongkonan yang menjadi ikon komunitas ini dan prov sulsel pada umumnya di pentas nasional dan internasional menurutnya sarat dengan budaya dan tradisi dunia bahari

3. Menyoal paradigma
Orientasi darat sentris yang diwariskan pemerintah kolonial dan rezim yang pernah berkuasa tampak masih kukuh dalam jaringan ingatan kolektiv kita. Akbatnya cara pandang kita terhadap kehidupan nusantara itu ikut nimbrung dalam kesesatan berpikir itu. Bertolah dari keprihatinan itulah adrian bernard lapian, tampil kritis dan cukup memukau pembaca harian kompas (1/9/09). Dalam uraian pada halaman 16 lapian menampik cara pandang yang keliru tentang nusantara. Menurutnya kata nusantara yang diterjemahkan dari kata archipelago yang artinya pulau-pulau yang dipisahkan oleh laut sangat keliru. Secara terminologi kata archipelango menurut nahkoda sejarawan maritim asia tenggara ini bermakna ruang samudra atau laut yang luas yang ditengahnya di taburi pulau-pulau dalam pengertian ini laut sebagai penghubung pulau pulau yang terpisah-pisah itu bukan yang sebaliknya yang di pahami oleh banyak orang.

Dari Tanah Toraja Menatap Mesir Kuno
Berdasarkan catatan sejarah tanah toraja dahulu bernama tendog lopongan bulan tana matariq allo. Sejarah harfia termologime ini menggambarkan sebuah negeri yang bulat sebagai bulan simbol kesatuan, bulat bagaikan bulan dan matahari. Secarah filosofis diartikan sebagai sebuah negeri dimana bentuk pemerintahan serta masyarakat merupakan satu kesatuan bulat,utuh, dan tak terpisahkan, idelogi pemersatu dan alat perekat sosio kultural mereka, yakni keyakinan pada Aluq to Doloq. Warisan leluhur ini memuat nilai-nilai dan aturan yang bersumber dari negeri merinding banua puang yang di kenal dengan aluq pitung sabbu pitu ratuq pitung pulo pitu atau aluq sanda pitunna.

Nama toraja mulai dikenal setelah adanya hubungan tondoq lepongan bulan tana matariq allo dengan daerah luar seperti bugis makassar. Kata toraja berasal dari kata Toyang berarti orang dan riaja yang bermakna diatas atau orang yang berdiam diatas pegunungan sebelah utara daerah sindereng. Konon nama ini diberikan oleh orang bugis luwu dan daratn bugis lainnya.dengan demikian penggunaan istilah tanah toraja untuk pertama kali secara resmi di pakai untuk menyebut namawilayah administrasi pemerintahan zelfbestuur tana toraja pada masa pemerintahan negara indonesia timur pada tahun 1947.

Keistimewaan dan daya tarik tanah toraja terutama aneka warisan budayanya. Dslam tradisi dan budaya masyarakat toraja sejak dahulu hingga kini dikenal dengan upacara rambu soloq atau upacara pemakaman yang di lakukan pada saat matahari condong kebarat. Modus pelaksanaannya berupa pengorbanan hewan yakni kerbau atau babi yang di lakukan di sebelah barat dari rumah upacara. Pada umumnya upacara suci ini di selenggarakan pasca panen terutama pada bulan juni hingga bulan oktober setiap tahunnya. Makna yang terkandung dalam upacara ritual ini yaitu dimaksudkan agar jiwa (arwah) dari para mendiang dapat di terima dengan baik di sisi tuhan.

Book by: sureq, seni dan budaya

TerPopuler